Dziennik laras_ihsan, 15 maj 21


87 zwolenników    Wsparcie   

1 do 20 z 34
Komentarze 
jawaban yang tepat>< 
14 maj 21 przez użytkownika: Annisaazzalia22
betul 
14 maj 21 przez użytkownika: Dianberry
nah betul 
14 maj 21 przez użytkownika: nurulwr2
yasss👍 
14 maj 21 przez użytkownika: 2k21_healthymooore
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat, mengatakan bahwa memang ada perbedaan pendapat tentang yg mana lebih di dahulukan. Sebagian ulama ada yg berpendapat boleh puasa sunnah Syawal meski masih memiliki utang puasa Ramadhan, & sebagian lain berpendapat tdk boleh puasa Syawal lebih dahulu jika memiliki qadha puasa Ramadhan. Ada tiga pendapat berbeda dari para ulama tentang hukum puasa sunnah Syawal dan puasa qadha Ramadhan. Pendapat pertama: boleh tanpa karahah. Pendapat ini didukung oleh mazhab Al-Hanafiyah. Dengan demikian, dibolehkan untuk mengerjakan puasa sunnah Syawal dan tidak harus dibayarkan dahulu utang puasa Ramadhannya. Dari pendapat ini, sifat dari kebolehannya mutlak tanpa karahah, yaitu tanpa ada hal kurang disukai. 
14 maj 21 przez użytkownika: Hanako-kun
Mazhab Al-Malikiyah & Asy-Syafi'iyah mengatakan bahwa tdk mengapa seseorang mendahulukan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal & menunda qadha puasa Ramadhan yg hukumnya wajib. Akan tetapi, hal itu dalam pandangan mereka diiringi dengan karahah atau kurang disukai (kurang afdhal).Dengan demikian, pendapat ini menekankan untuk membayarkan hutang puasa lebih dulu yang sifatnya wajib. Kendati begitu, pendangan para ulama mazhab ini tidak melarang jika seseorang ingin mendahulukan puasa sunnah dan menunda puasa wajib. Sementara itu, pendapat dari mazhab Al-Hanabilah justru mengharamkan puasa sunnah sebelum membayar kewajiban qadha puasa. Pendapat tersebut merujuk pada hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, "Siapa yang berpuasa sunnah padahal dia memiliki hutang qadha puasa Ramadhan yang belum dikerjakan, maka puasa sunnahnya itu tidak sah sampai dia bayarkan dulu puasa qadhanya" (HR Ahmad). 
14 maj 21 przez użytkownika: Hanako-kun
Namun demikian, Ustaz Sarwat menjelaskan bahwa sebagian ulama meragukan kekuatan hadits tersebut. Pasalnya, hadits itu dianggap memiliki idhthirab atau kegoncangan. Ia mengatakan, ketika para mufti di Arab Saudi berfatwa tentang haramnya puasa enam hari bulan Syawal bagi mereka yang belum membayar hutang puasa Ramadhan, maka pendapat mereka itu sangat dipengaruhi oleh latar belakang mazhab Al-Hanabilah yang banyak dianut masyarakat Arab Saudi. Pendapat mazhab ini menilai, bahwa orang yang berhutang puasa bararti belum selesai dari puasa Ramadhan. Sehingga, harus menyelesaikan dahulu qadha puasa Ramadhan dan baru boleh mengerjakan puasa sunnah enam hari bulan Syawal. Akan tetapi, dari semua pendapat tersebut, Ustaz Sarwat mengatakan bahwa pendapat manapun hukumnya boleh saja. Menurutnya, tidak ada keharusan untuk bersikap merasa paling benar, sebab hukumnya sendiri memiliki beberapa pendapat yang berbeda. 
14 maj 21 przez użytkownika: Hanako-kun
Sementara itu, Agus Arifin dalam buku berjudul "Step By Step Fiqih Puasa Edisi Revisi" menyebutkan hal sama terkait perbedaan pendapat soal mana yang harus didahulukan antara puasa sunnah enam hari bulan Syawal dan membayar qadha. Pendapat yang tidak boleh mendahulukan puasa Syawal sebelum puasa qadha didasarkan karena hal itu sama dengan mendahulukan yang sunnah daripada yang wajib. Dikatakan, bahwa mengqadha puasa berkaitan dengan kewajiban (dzimmah) dan seseorang tidak mengetahui apakah ia masih lama hidup atau akan mati. Pendapat ini diperkuat dengan perkataan Sa'id bin Al Musayyib mengenai puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah. "Tidaklah layak melakukannya (puasa sunnah) sampai mendahulukan mengqadha puasa Ramadhan." (HR Bukhari). Selanjutnya, mazhab Hanafi mengatakan bahwa puasa qadha Ramadhan adalah ibadah fardu ghairu mu'ayyan (tidak ditentukan) & boleh ditunaikan pada rentang waktu hingga datangnya Ramadhan tahun berikutnya. Dengan demikian, dibolehkan mengerjakan puasa Syawal enam hari sebelum membayar qadha puasa Ramadhan karena puasa Syawal adalah puasa sunnah yg sudah ditentukan waktunya (mua'ayyanah). 
14 maj 21 przez użytkownika: Hanako-kun
Klo gw pribadi puasa syawal dulu krn syawal bentar doang waktunya, sedangkan bayar utang puasa bisa di bulan² berikutnya atau bisa gw lakuin stlh syawal. Tapi balik lagi sih ke pemahaman org yg pastinya beda². 
14 maj 21 przez użytkownika: Hanako-kun
kalau aku pribadi mmng mengusahakan puasa qadha dulu, krna ini utang yg harus dibayar (kewajiban) sedangkan syawal kan puasa sunnah kalau ditinggalkan gpp. ajal kan mana ada yg tau :) 
15 maj 21 przez użytkownika: UmmuUmar17
niatnya qadha, otomaticly dapat pahala sunah Syawal. (Mazhab Syafi'i). bisa dilihat di yt UAS. dah gitu aja. no debat. pakai yang anda yakini saja. 😊 
15 maj 21 przez użytkownika: Jumuwi
kalo mak sih emang udh bbrp tahun ngejalaninnya, h2 udh langsung puasa syawal 6hr ber turut2, lanjut meng qadha, ngejar msh terbawa kebiasaan Ramadhan jd ga berat, InsyaAllah segala kewajiban sudah tunai sebelum Ramadhan kembali datang 
15 maj 21 przez użytkownika: Elly Mastaka
@jumuwi bener bang. tapi ada kelanjutannya bang, katanya lebih bagus lagi abis qodho tambah 6 lagi buat syawal. 
15 maj 21 przez użytkownika: lolibi
@hanako-kun mohon maaf bang namanya umur juga gak ada yg tau kan. yg wajib dulu dijalanin. toh qodho puasa rata" gak nyampe 1 bulan full. qodho dulu baru abis itu lanjut sunnah syawal. 
15 maj 21 przez użytkownika: lolibi
@Ellyatin Mastaka, gw jg gitu mak. Syawal dulu baru qadha Ramadhan. @lolibi mohon maaf jg bang, gw di ajarinnya gitu. Sesuai yg gw paparin di bawah yg panjang x lebar itu (silahkan cek) gw paparin itu buat nambah informasi aja biar g ada org yg paksain pemahamannya ke org lain padahal sebenarnya sama² bener. Sesuai yg di pahami & sesuai yg di yakini. Selama itu ada landasan hadits dan landasan pendapat para ulama yg shahih ya aman² aje, makanya gw make kata "gw pribadi" krn itu gw loh belum tentu org lain.  
15 maj 21 przez użytkownika: Hanako-kun
Gw termasuk org yg open minded, ngeri juga klo kyk gitu. And then g ada ahli waris. Sejauh ini 24 thn gw idup, gw cuman praktekin pemahaman yg di ajarin ketika gw Sd/Madrasah. I think so, itu emang kurang & gw mikirin ini dari subuh. Terlebih g ada lingkungan yg mendukung belajar soal itu. Mungkin setelah ini gw bisa lebih mikir buat dahuluin yg mana, thank you so much buat diskusi ini.  
15 maj 21 przez użytkownika: Hanako-kun
ikut nimrung Barang siapa berpuasa dibulan Ramadhan dan melanjutkan puasa sunah syawal 6 hari, maka baginya seperti puasa setahun. Dan jika wanita punya hutang, maka di wajibkan membayar hutang terlebih dahulu. barulah niat puasa syawal. boleh di cicil selang seling atau lanjut berturut². Jika menginginkan pahala syawal, tapi kawatir belum bayar qodo, ga perlu dipikirkan. Insya Allah, dengan kita meng qodo nya, akan dapat pula pahala syawal. jadi cukup niatkan, SAYA NIAT PUASA QODHO ROMADHAN LILAHITA'ALA. dan jika ada yang terlanjur puasa sunah syawal, dan belum.meng qodo nya. itupun tak masalah, hanya saja pahala ibarat setahun penuh berpuasa nya ga dapat. karna puasa Ramadhan masih berhutang. semoga manfaat.  
16 maj 21 przez użytkownika: hanis78
Maaf nimbrung. Ini sesuai yang saya pahami dan saya pelajari. Sebelumnya saya disclaimer dulu, ini dari pemahaman saya. Dari yang di paparin @hanako itu memang ada beberapa pendapat dari para ulama dan lebih disarankan untuk bayar utang dulu baru puasa syawal. Namun ada juga pendapat ulama (seperti yang di paparkan @hanako yang membolehkan puasa syawal dulu baru bayar hutang puasa. Sejauh ini baru ilmu ini yang saya tahu. Dan jujur, aku baru tau kalo ada statmen yang seperti Mba @hanis78 jelaskan kalau "hanya saja pahala ibarat setahun penuh berpuasa nya ga dapat. karna puasa Ramadhan masih berhutang." Kalo boleh tau ada haditsnya tidak mbak karna saya fakir ilmu perihal ini @hanis78. Saya bertanya krna jujur hanya ingin tahu, saya juga saat ini memang puasa bayar utang dulu baru selanjutnya insya Allah puasa syawal.  
16 maj 21 przez użytkownika: Nara_ya
Iya, disini sudah jelas, hadist mengenai puasa syawal, BARANG SIAPA BERPUASA RAMADHAN DAN DI LANJUTKAN DENGAN PUASA SYAWAL 6 HARI, MAKA BAGINYA SEPERTI PUASA SETAHUN. jadi sudah jelas, ketika kita berhutang, dan harus membayar nya. Maka diwajibkan untuk membayar kewajiban dahulu. Barulah di ikuti sunah nya. Jadi sudah tergambar, jika berpuasa syawal dan belum membayar hutang nya, maka baginya tercatat pahala puasa, tapi bukan pahala yg di sebutkan sesuai hadist nya. Penjelasan ini, saya dengarkan melalui ceramah nya Abuya Yahya. Dan saya rasa cukup jelas, ganjaran bagi orang yg berpuasa di bulan ramadhan dan di ikuti puasa syawal 6 hari. Dengan catatan tidak berhutang puasa nya. Saya pun fakir ilmu, yg saya pahami ya memang harus dahulukan qodo wajib nya sebelum melaksanakan sunah nya. Sebagai mana ketika kita berhutang sholat fardhu, pastilah dahulukan sholat yg sudah masuk jam nya. Lalu melanjutkan bayar qodho sholat.  
16 maj 21 przez użytkownika: hanis78
Maka, ketika ada seorang yang berhutang puasa ramadhan, baik laki laki atau perempuan, semisal punya hutang puasa 5 hari. Maka ketika dia berpuasa di bulan syawal, dengan niatan puasa sunah syawal, maka baginya belum dicatat pahala setahun. Karena masih berhutang ramadhan. Jadi Allah mencatat nya seperti pahala sunah yang lain nya. ( senin - kamis) Berbeda dengan orang yg sudah mendahulukan meng qodo Ramadhan nya, dan selesai lalu melanjutkan puasa syawal 6 hari. Boleh di cicil selama masih bulan syawal. Maka di catat baginya pahala seperti puasa setahun Paham ya sampai sini. Semoga manfaat. 
16 maj 21 przez użytkownika: hanis78

     
 

Skomentuj


Musisz się zalogować, aby móc komentować. Kliknij tutaj, aby się zalogować.
 


Historia Wagi laras_ihsan


Pobierz aplikację
    
© 2024 FatSecret. Wszelkie prawa zastrzeżone.